Detached Love
Aku mendengar kata detached love pertama kali dari Pak Adi. Waktu itu, guruku Pak Adi menjelaskan mengenai salah satu teknik hipnoterapi yang paling efektif yaitu detached love. Kami sebagai terapis harus memberikan detached love.
Sebenarnya apa itu detached love? Aku pribadi sulit untuk menggambarkannya dalam bahasa Indonesia.
Akan lebih mudah untuk mengerti konsep detached love dengan membandingkannya dengan attached love.
Menurut jayshettygenius.com, perbedaan antara detached love dengan attached love:
- Attached love: memberikan dan menerima cinta dengan syarat.
- Detached love: memberikan dan menerima cinta tanpa syarat, apa adanya, dan bebas.
- Attached love: timbul karena ketergantungan, rasa insecure dan dilandasi rasa takut.
- Detached love: cinta merdeka, mandiri, cinta berlandaskan rasa syukur.
- Attached love seperti mencintai bunga dengan memetiknya dan membawanya pulang.
- Detached love seperti mencintai bunga, membiarkan bunga itu tumbuh di tanah.
Jadi, hipnoterapis ga boleh terlarut dalam emosi klien yang dibantu alias attachment love. Tetapi, mencintai klien tanpa syarat, menerima klien apa adanya dengan emosi mereka.
Hipnoterapis membimbing klien tanpa memaksa dengan egonya. Dan, yang terpenting, kami, hipnoterapis membantu klien menyembuhkan dirinya sendiri dengan caranya sendiri yang unik.
Seperti analogi bunga di atas, kami mengedukasi klien, untuk membiarkannya bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Terima kasih klien-klienku, kalian juga membuat aku bertumbuh lewat kisah-kisah hidup kalian. Love you.
Love,
Susiana Samsoedin
Note: foto ini aku ambil ketika aku praktik di Rumah Insan Mulia Pluit
Sumber literatur:
Jayshettyjenius. Why Detached Love is Infinite and Pure Love: Love your flowers by leaving them in the soil to grow. https://jayshettygenius.com/blog/why-detached-love-is-infinite-and-pure-love/