Travel

Lombok

Aku punya teman kerja orang Lombok, dia bilang kalau Lombok bagus banget, alamnya masih asri dan lebih quiet dari Bali. Beberapa tahun sebelumnya, aku udah nyaris ke Lombok sebelum kenal dengan temanku ini, namun waktu itu belum kesampaian. Akhirnya kali ini kesampaian juga ke Lombok! Aku sendirian kali ini. Aku suka banget kalau travelling solo. Bebas, lepas, ke mana aja ga buru-buru dan ga usah merasa ga enak sama orang lain. Dan yang terpenting, biasanya kalo aku travelling solo, pasti ketemu teman baru. Bagiku, ketemu teman baru spesial banget.

Mendarat di Lombok, aku langsung cuss ke Desa Sade diantar oleh supir yang baik hati. On the spot, dapat supir di bandara. Di sana, aku belajar menenun, diajar sama seorang ibu yang memang setiap hari menenun Kain Tenun Ikat Sasak. Terus aku keliling Desa Sade dengan local guide yang menemani dan menjelaskan segala sesuatu di sana.

Belajar Menenun. Amazing Experience!

Aku juga menyaksikan Tari Peresean, tari pemanggil hujan Suku Sasak. Unik banget ya? Tegang juga waktu nonton tarian ini live. Takut ada yang cedera.

Tari Peresean Lombok, Tari Pemanggil Hujan Suku Sasak

Rumah dan baju adat Suku Sasak sangat unik dan menarik. Kesampaian juga pakai baju adat dan foto di rumah adatnya. Walau hujan rintik-rintik, guidenya tetap semangat lho fotoin aku. Mantap!

Rumah dan baju adat Suku Sasak

Setelah puas keliling Desa Sade, aku melanjutkan perjalanan ke hotel yang sudah ku booking jauh-jauh hari. Karena aku sendirian, ku putuskan untuk stay di Bamba Capsule Hotel. Hotelnya bersih dan view nya okay banget, selain itu aku baca review kalau hotel ini vegan-vegetarian friendly. Katanya cheese cake di resto hotel ini enak. Satu hal lagi, semua petugas hotel sangat ramah. So…. booking di sini aja kalau liburan sendirian ke Lombok. Aku mau nginep di sini lagi kalau aku ke Lombok Lagi.

Bamba Capsule Hotel: View dari kamarku
Kamarku. Capsul Room
Bagian Halaman Bamba Capsule Hotel

Kamarku terdiri dari 8 kapsul, 4 di atas, 4 di bawah. Didalam kapsulku ada colokan listrik satu, dan lampu satu sedangkan di bawahnya ada locker buat simpan tas koper. Di samping kapsulku, ada tangga yang menuju ke kapsul atas. Minimalis tapi asik. Oh iya, satu kamar dengan 8 kapsul ini khusus wanita ya. Plus, kamar mandinya bersih. Kalau malam, ada background musik dari cafe di luar. Menurutku ga berisik sama sekali. Musik dimainkan waktu malam dan berhenti di jam tertentu. Suasana malam Minggu cukup ramai di sekitar kolam, dan musik dimainkan hingga tengah malam.

Makanan di restauran Bamba Capsule hotel enak banget. Ownernya juga vegertarian soalnya. Hatiku bahagia stay di sini. Ada air putih satu botol gede di setiap meja, gratis lho! Aku juga coba cheese cake yang terkenal di resto hotel ini. Ternyata beneran super duper enak. Jus juga fresh dari buah asli.

Cheese Cake Enak
Fresh Papaya Juice dan Smoothie Bowl, Free Fresh Water

Satu lagi yang ku suka dari Bamba Capsule Hotel ini, staff nya ramah-ramah. Suatu kali aku memberanikan diri tanya staff hotelnya apakah ada yang bisa anterin aku seharian explore Lombok pakai motor. Langsung staff hotelnya tanggap, aku dapat teman baru yang menemani aku selama aku di Lombok dengan bermotor ria. Dia yang fotoin aku ke semua tempat di Lombok. Amazing God! He always provides me what I need, and protects me with kind people around.

Staff Bamba Capsule Hotel

Lombok memiliki pesona yang tiada duanya. Tempat indah dipandang mata dimana-mana, bahkan kamera yang dibuat manusia tidak sesempurna mata yang dibuat oleh-Nya. Salah satunya adalah Tanjung Aan. Hamparan pasir putih dan cerminan langit biru ke laut membuat laut semakin biru. Pasir daerah Indonesia bagian timur terasa ke khasannya ketika berjalan diatasnya.

Tanjung Aan

Tak kalah dengan Tanjung Aan, aku mengunjungi Pantai Kuta Mandalika. Pantai ini juga sangat indah. Di sini aku ketemu dengan dua anak penjual kain pantai, mereka menawarkan diri untuk membantuku untuk mengambil foto. Mereka sangat mahir mengambil foto dari sudut yang tepat: seperti fotografer profesional. Mereka bersekolah pagi hingga siang, sore mereka berjualan kain pantai di sekitar Pantai Kuta Mandalika. Ini mereka.

Aku dengan sang fotografer: penjual kain pantai Kuta Mandalika
Hasil jepretan anak-anak penjual kain Pantai Kuta Mandalika
Pantai Kuta Mandalika
Pantai Kuta Mandalika. Hasil jepertan anak pantai.

Selain pantai aku juga mengunjungi Gua Sumur Bat Cave, Desa Prabu Kecamatan Pujut. Waktu ke sini banyak kelelawar yang sedang tidur. Aku ke sini naik motor diantar oleh temanku petugas hotel. Tempatnya gelap dan lembab, tapi waktu sampai di sana indah banget goanya. Masuk ke Bat Cave seperti kita turun tangga ke dalam sumur. Thanks for the light given.

Masuk ke dalam gua seperti masuk ke dalam sumur
Banyak kan kelelawarnya? Bat Cave Lombok Tengah
Memberanikan diri untuk turun. Di bawah banyak serangga: Bat Cave Lombok Tengah

Destinasi lainnya yang aku kunjungi yaitu Pantai Seger, dimana Patung Putri Mandalika dapat dijumpai di sini. Menurut legenda, Putri Mandalika yang bernama Putri Nyale di kejar oleh tiga pangeran dari tiga kerajaan yang berbeda karena kecantikannya. Diperebutkan oleh tiga orang membuat Putri Nyale tidak tenang dan akhirnya menjatuhkan diri ke laut untuk menghidari terjadinya perang. Putri Nyale menjelma menjadi cacing laut.

Pantung Putri Mandalika di Pantai Seger Lombok Tengah
Pantai Seger Lombok Tengah
Pantai Seger Lombok Tengah
Pantai Seger Lombok Tengah

Air terjun yang paling indah di Lombok menurutku adalah Air Terjun Benang Kelambu di Batukliang Lomok Tengah. Cara ke tempat ini butuh perjuangan: jalan yang menanjak, berbatu dan struktur tanah yang lembut. Perjuangannya terbayar ketika melihat pemandangan air terjun ini. Di sana aku di bantu dengan local guide yang sangat ramah dan mampu mengambil foto dengan posisi baik walau kala itu ramai pengunjung. Sesampainya di tempat ini, udara sangat sejuk. Aku merasa dekat banget dengan alam.

Air Terjun Benang Kelambu Lombok Tengah
Air Terjun Benang Kelambu Lombok Tengah

Staff hotel Bamba mengatakan kalau di Lombok ada lokasi syuting film Pasir Berbisik, sehingga membuat lokasi itu banyak pengunjungnya. Namanya Bukit Merese. Lokasinya masih terjangkau jaraknya dari hotel. Waktu sampai di sana, kami berjalan menanjak bukit. Bukitnya lumayan terjal sehingga kami berjalan perlahan-lahan. Sampai di atas, terlihat indahnya pantai dan bukit-bukit berbaris yang menakjubkan. Aku betah duduk di sana in silence. Bersyukur aku bisa ke bukit ini. Amazing universe!

Bukit Merese: Pujut Lombok Tengah
Bukit Merese: Pujut Lombok Tengah
Bukit Merese: Pujut Lombok Tengah

Destinasi pantai yang aku kunjungi berikutnya yaitu Pantai Mawun di Kecamatan Pujut Tumpak. Biru merona dengan pasir putih di sekelilingnya. Seperti biasa, aku dihampiri lagi oleh tiga anak penjual gelang dan kalung. Sungguh senang bisa ngobrol dengan mereka. Salut dengan mereka yang bisa membagi waktu berjualan dengan belajar di sekolah.

Pantai Mawun Lombok Tengah. Ada tiga anak penjual gelang dan kalung. Yang satu ngumpet, malu untuk difoto.
Pantai Mawun Lombok Tengah
Cantiknya Pantai Mawun Lombok Tengah
Belang nih. Pegangan dengan tangan anak pantai.

Sepulangnya dari jalan-jalan, biasanya sudah sore menjelang malam. Kegiatanku abis jalan seharian biasanya makan, baca buku, tulis jurnal, doa, meditasi dan tidur. Itu nikmat banget bagiku. Tenang dan in silence.

Lombok tak akan ku lupakan, karena pemandangannya yang sangat indah dan budaya Suku Sasak yang unik. Setelah dari Lombok, aku lanjut jalan-jalan ke Gili Trawangan. Sendiri lagi. Thanks buat teman-teman dan pengalaman baru yang ku dapat di Lombok.