-
Blaming, Judging Ga Enak Banget
Klien anak kecil dan remaja selalu bilang kalau di blaming, judging ga enak banget. Ruang terapiku jadi tempat belajar buat aku dan terutama buat orang tua. Jadi begini, anak-anak baik anak kecil maupun remaja sering banget curhat kalau mereka ga suka orang tua sering bilang gini: Tuh kan, mama sudah bilang kan? Kamu ga usah pilih dia jadi teman kamu, ga guna. Makanya, udah papa bilang kalau jalan lihat-lihat, sekarang akhirnya kamu jatuh kan di jalan. Kok kamu dapat nilai 58 sih? Makanya belajar dong. Masa nilainya 58? Nah kejadian juga akhirnya, kan udah dibilangin ikutin kata mama. Tanggung sendiri ya akibatnya! Hanya Butuh Didengarkan Masalahnya, anak-anak ini cuma mau…
-
Inner Child yang Tidak Diinginkan
Aku ada di rahim mama. Bisa dengar papa dan mama bicara. Aku bisa tahu apa yang papa dan mama pikirkan karena di dalam diriku ada benih papa dan mama. Awalnya aku merasa nyaman karena aku terlindung rumah rahim mama yang hangat. Tapi suatu hari aku mendengar perkataan mama kalau mama capek. Mama capek, karena sudah ada kakak-kakak sebelum aku. Dia capek waktu mengandung aku. Mama dan papa kepikiran untuk menggugurkan aku. Aku merasa tidak diinginkan. Aku merasa tidak berharga. Mama akhirnya minum sesuatu untuk gugurin aku. Tapi, aku kuat dan lahir walaupun aku tidak diinginkan. Mama… Papa… aku ga bisa milih siapa orang tuaku. Aku ga bisa pilih dari keluarga…
-
Provokator Emosi
Si provokator emosi. Itulah aku. Tugasku memprovokasi emosi intens yang dialami klien supaya emosi negatif seperti benci, marah, dendam, sakit hati, kecewa, malu, tidak berharga keluar dari diri klien. Dengan keluarnya emosi, ibarat bak mandi yang dikuras airnya, aku dapat memasukkan sugesti yang membuat emosi yang tadinya berlebihan menjadi biasa saja. Mengapa menjadi biasa saja? Karena emosi tetap dibutuhkan untuk proteksi diri. Misalnya marah diperlukan ketika orang lain mengambil hak kita. Khawatir perlu untuk kita berjaga-jaga. Yang menjadi masalah adalah marah dan khawatir berlebihan. Sebagai provokator emosi, aku betul-betul menggantungkan diri pada tissue, bantal dan selimut. Tissue untuk menghapus tangisan. Bantal untuk dipeluk atau dipukul dan selimut untuk membuat klien…
-
Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Ramadhan kali ini, spesial bagiku karena kebanyakan klien datang ke ruang praktik merupakan klien yang mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Bukan hanya wanita yang jadi korban tetapi ada juga pria yang menjadi korban KDRT. Apa saja contoh perlakuan KDRT? Apa penyebab KDRT? Bagaimana tanda-tanda orang yang kita jumpai, mengalami KDRT? KDRT Maksudnya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan perilaku kekerasan terhadap anggota keluarga secara fisik, seksual, emosional-psikologis maupun finansial termasuk pengabaian, controlling berlebihan, ancaman, manipulasi dan pengisolasian. Berikut contohnya: Penyebab KDRT KDRT disebabkan oleh banyak faktor. Berdasarkan kasus klienku, KDRT terjadi karena: Dampak KDRT Menurutku masalah KDRT ini perlu mendapat perhatian, karena sangat mempengaruhi kesehatan mental. Apalagi kalau anak…
-
Supaya di Sayang Mama
“Mama lagi teriak. Dia marah besar. Dia tunjuk-tunjuk aku sambil bilang aku bandel, anak perempuan kok manjat-manjat? Padahal aku manjat mau ke rumah tetangga. Aku ga betah lihat papa dan mama bertengkar. Mama selalu langsung menuduh aku dan ga minta penjelasan. Mama selalu merasa paling benar. Aku selalu turutin kemauan mama, supaya mama ga marah, supaya aku disayang mama. Kalau aku ga nurut, habis aku dimarahin.” Begitu, yang pikiran bawah sadar Sinta sampaikan di ruang praktik. Pola Manipulasi Permasalahan yang diungkapkan Sinta dewasa yaitu, dia merasa selalu di manipulasi oleh rekan kerja, teman, keluarga bahkan dengan kekasih barunya. Sinta merasakan pola dimanipulasi yang berulang dalam hubungannya dengan orang lain. Kenapa…
-
Bejana Cinta
“Aku kesal sama suamiku, dia selalu main HP, aku cerita sama dia keluh kesahku, tanggapannya sekedarnya saja. Dia terlalu sibuk dengan pekerjaanya.” “Istriku, selalu marah-marah. Dia suka menolak kalau aku minta dipeluk. Gimana coba? Aku ngerasa ga disayang, ga di hargain. Aku merasa kecil.” Begitu curhatan suami istri beberapa waktu lalu di ruang praktik. Proses Hipnoterapi Setelah proses hipnoterapi dilakukan secara terpisah, pikiran bawah sadar sang istri mencari figur papa yang berpisah dengan mamanya ketika dia kecil. Papanya seorang pendengar yang baik. Namun papanya memilih tinggal dengan keluarga barunya. Istri merasakan kekecewaan waktu ditinggal papa ketika masih kecil. Ketika proses hipnoterapi dilakukan kepada sang suami, pikiran bawah sadar suami sedih…
-
Berserah Saja
Pernah punya pengalaman ini? Pikiran sibuk bergumul dengan emosi. Sibuk dengan ekspektasi. Banyak asumsi tentang apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Controlling banyak hal dalam hidup. Overthinking tentang masalah dan tugas. Don’t Worry, You are not alone! Aku mikir gini… waktu proses penciptaan, Tuhan , Sang Ilahi, alam semesta menciptakan kita sesuai dengan citra Nya. Percikan energi ilahi yang tanpa batas sudah ada bersama kita. Sang Ilahi sudah ada di dalam diri kita sejak kita lahir. Dia sudah ada dan siap membantu kita dalam perjalanan hidup DARI DULU. Hanya Saja Batin kita tertutup oleh mental block, shadow,dan emosi berlebihan karena trauma. Batin kita tertutup pemenuhan ekpektasi orang terhadap kita.…
-
Trauma dan Penyembuhan
Apa yang menyebabkan terjadinya trauma? Apa efek trauma dalam kehidupan? Apakah perlu menyalahkan luka batin karena trauma? Apakah trauma masa lalu bisa disembuhkan? Terjadinya Trauma Trauma tidak terjadi pada kita tetapi trauma merupakan hasil dari apa yang terjadi pada diri kita. Trauma terjadi karena emosi yang intense dari kejadian yang menimpa kita. Kejadian itu bernakna dan kita tidak bisa menghindar dari kejadian tersebut. Akhirnya kita tidak berdaya. Pengaruh Trauma Trauma membentuk hidup dan membatasi kita untuk hidup sejati. Selain itu, trauma mempengaruhi emosi dan perilaku serta apa yang kita rasakan. Lebih jauh lagi, trauma memengaruhi hubungan dengan orang lain. Luka Batin Menyalahkan luka batin, tidak akan membantu penyembuhan.Semakin menyalahkan luka…
-
Stop Jadi Satpam
“Suami saya selingkuh Bu Susi.” Begitu kalimat yang diucapkan klienku. Kemudian, aku bertanya. Anda tahu dari mana kalau suami anda berselingkuh? Klienku mengatakan kalau dia mengetahui suaminya selingkuh dari telpon genggam suaminya. Kebiasaan memeriksa telpon genggam pasangan menandakan rasa insecure pada diri sendiri. Rasa kurang percaya diri dan tidak berharga menyebabkan rasa insecure sehingga mendorong untuk mencari pembenaran dari pikiran bawah sadar. Hal ini yang mendorong orang untuk memeriksa telpon genggam pasangannya secara konsisten. Kebiasaan ini membuat hukum tarik menarik bekerja sehingga apa yang dikhawatirkan terjadi. Pasangan ketahuan berselingkuh. Point pemikiran yang mau aku sampaikan adalah: mau sampai kapan jadi satpam telpon genggam dengan memeriksa telpon genggam pasangan setiap hari?…
-
Renungan Valentine
Valentine.. Kata valentine selalu dihubungkan dengan cinta. Banyak klienku yang menceritakan tentang perasaan mereka yang terluka karena tidak dihargai cintanya, tidak dihargai keberadaanya. Ada juga klien yang mengatakan kalau pasangannya tidak bisa membuat mereka bahagia. Kecewa, itulah yang klienku rasakan karena ekspektasi mereka tidak dapat dipenuhi oleh pasangannya. Cinta memang misterus tapi cinta juga mampu memaafkan. Sebagai terapis, aku bangga pada klienku yang mampu memaafkan pasangannya. Mereka percaya bahwa cinta tidak menghakimi.Mereka tidak menggantungkan kebahagiaan mereka lagi pada pasangannya tetapi pada diri sendiri. Pesanku pada mereka:Stop controlling pasangan, biarkan Tuhan, semesta bekerja dalam diri. Bangun pribadi. Terus berdoa, percaya, berusaha dan berikhtiar. Tapi ingat selalu: untuk hubungan yang langgeng butuh…