Trauma Masa Kecil
Klien-klien aku yang dewasa mengalami hal-hal berikut dimasa mereka masih kecil:
- Sering ga dijemput orang tua on time.
- Pelacehan sexual
- Di bully
- Di marahin karena ngomong. Di suruh diam.
- Diketawain teman waktu nyanyi di depan kelas
Dampaknya amat terlihat waktu dewasa. Dari mana kita mengetahui kalau trauma masa kecil belum selesai? Apa tanda-tandanya?
Trauma Masa Kecil: Adverse Childhood Experiences (ACEs)
Dalam bahasa klinis, trauma pada masa kecil disebut Adverse Childhood Experiences (ACEs)
Hasil penelitian Dr. Nadine Burke Harris, ahli bedah California, menyatakan bahwa 61% orang dewasa pernah setidaknya mengalami 1 trauma masa kecil (ACE). Lebih lanjjut, 1 dari 6 orang dewasa mengalami 4 atau lebih trauma masa kecil (ACEs). Apa saja kategori trauma masa kecil?
Kategori Inti Trauma Masa Kecil
Dikutip dari Paulo Alto University, kategori inti trauma masa kecil antara lain:
- Penganiayaan fisik
- Penganiayaan emosi
- Penganiayaan seksual
- Neglecting (Pengabaian)
Emosi yang menyertai trauma masa kecil berdampak pada cara berpikir dan berperilaku serta kesehatan fisik. Overthinking, emosi yang tidak dikeluarkan mengakibatkan sulit tidur, menurunnya sistem imun dan memiliki masalah kesehatan jantung.
Tanda Trauma Masa Kecil yang Belum Selesai
Apa tanda-tanda yang bisa dirasakan kalau trauma masa kecil kita belum selesai dan mesti diurus? Cek dalam diri kalian, apakah kalian mengalami hal berikut:
- Penyalahgunaan narkoba atau kecanduan zat adiktif
- Stress, cemas, panik, mood swing cepat atau gangguan keribadian
- Punya masalah perilaku, bersikap ke kanak-kanakan
- Tidak mampu menghadapi konflik dan konfrontasi.
Kalau ada salah satu atau beberapa hal di atas ada pada diri kalian, kalian harus minta bantuan kepada terapis ahli. Tujuannya membantu kalian menyembuhkan diri sendiri.
Terapis yang andal adalah terapis yang mampu membimbing klien untuk membantu klien menyembuhkan emosi negatif dari trauma atau luka batinnya sendiri.
Love,
Susiana Samsoedin, M.Pd. CHt®
@susianasamsoedin