July 2025

Pelecehan Seksual, Takut, Marah dan Asma

Sumber Gambar: Freepik

“Aku takut. Aku ada di gudang. Gudangnya gelap. Banyak barang. Ada om di gudang. Dia mendekat dan tangannya pegang aku.” 

Begitu sedikit kalimat dari cerita panjang yang diucapkan pikiran  bawah sadar Siti 50  tahun,  klienku di  ruang terapi. Siti datang dengan keluhan suka marah-marah berlebihan pada hal kecil, suami dan anak-anaknya.

Pelecehan Seksual, Takut, Marah

Setelah ditelusuri dan diregresi, akar masalah ditemukan ketika klien berumur 3 tahun. Klien mengalami pelecehan seksual oleh kerabat dekatnya sendiri. Siti kecil kerap kali dilecehkan saat mama dan papanya tidak di rumah.

Siti kecil tidak menceritakan apa yang dialaminya ke orang tuanya sampai orang tuanya meninggal. Merasa takut dan memendam kemarahannya terhadap apa yang terjadi pada dirinya, kemarahan dan rasa tidak berharga yang dipendam oleh Siti muncul ketika Siti dewasa.

Penyakit Asma

Bawah sadar Siti mendorong Siti untuk marah-marah berlebihan kepada anggota keluarga. Akibatnya Siti mengalami asma sebagai penyakit fisik karena rasa marah dan takut yang terpendam. Terlebih lagi, asma kambuh ketika bertemu dan dilecehkan kerabatnya atau ketika Siti mengalami masalah besar dalam kesehariannya ketika dewasa.

Penelitian yang dilakukan oleh Hancox et al yang diterbitkan dalam European Respiratory Journal 2020 jurnal: Rape, asthma and dysfunctional breathing, menyatakan bahwa hubungan antara penyakit asma dengan pelecehan seksual sangat erat terutama terhadap wanita korban pelecehan seksual.

Tulisan ini aku bagikan karena aku ingin agar orang tua berhati-hati terhadap kerabat atau tetangga. Pelecehan seksual kerap kali dilakukan oleh orang terdekat. Selain itu, penyakit fisik sangat berhubungan erat dengan emosi yang terpendam. Jadi, urus emosi berlebihan ke tangan yang tepat supaya kesehatan fisik terjaga.

Love,

Susiana Samsoedin, M.Pd. CHt®

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *