December 2024

Peka Akan Tanda-Tanda Semesta

Kali ini aku mau merangkum pengalaman dari klien-klien aku yang mengalami masalah dalam rumah tangga. Semua nama klienku dan tokoh yang berkaitan aku samarkan. Intinya adalah peka terhadap tanda yang di berikan Tuhan, alam semesta.

Sumber gambar: Roberto Nickson_pexels

Klienku yang pertama namanya Tuti. Usia Tuti 35 tahun saat ini. Sebelum Tuti menikah dengan Rio,  Tuti pernah beberapa kali menangkap basah Rio pergi bersama Mira teman baiknya. Bahkan sehari sebelum Tuti dan Rio mengucapkan janji suci, Tuti menangkap basah Mira dan Rio bermesraan secara fisik. Pada saat itu, Tuti sudah mengandung anaknya bersama Rio. Dalam kehidupan pernikahannya Rio kerap kali berselingkuh dan melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap Tuti. Akhirnya mereka bercerai.

Bela, klienku yang kedua, merupakan wanita karir yang mandiri dan mempunyai usaha sendiri. Dia cukup mapan. Usianya 32 tahun.  Sebelum Bela menikah dengan Tono, Bela pernah mendapat informasi dari temannya kalau Tono keap pergi bersama wanita lain dan  ikut dalam aplikasi kencan online. Menurut pengakuan Tono terhadap Bela, hal ini dilakukan hanya sekedar iseng. Karena Bela mencintai Tono, akhirnya mereka menikah. Setelah menikah Bela dan Tono sering bertengkar dan Tono sering keluar menginap bersama teman-temannya. Ini menurut pengakuan Tono terhadap Bella. Hubungan selayaknya suami istri yang saling support lahir dan batin sudah lama tidak terjalin.

Tanda dari Tuhan, Alam Semesta

Dari kedua klienku ini, aku bisa menarik kesimpulan bahwa kepekaan intuisi sangat penting. Ketika semesta memberikan tanda-tanda tidak beres dalam hubungan dengan kekasih, seperti kedua klien ku tadi, yaitu kekasih yang tidak setia dari awal, sebaiknya segera putuskan hubungan tersebut. 

Kesehatan mental dalam mengarungi kehidupan perkawinan sangat penting, belum lagi ketika pertengkaran tersebut berimbas kepada anak. Efeknya jauh lebih mendalam terhadap bawah sadar anak sehingga menyebabkan trauma atau terjadi transgenerational trauma (trauma yang diwariskan leluhur atau orang tua) terhadap anak. 

Jadi bagi kalian yang sedang menjalin hubungan dengan seseorang, peka ya terhadap petunjuk semesta. Latih intuisi kalian untuk memilih pasangan yang benar dari pada nanti berujung penyesalan. 

Semangat!

Love you,

Susiana Samsoedin, M.Pd. CHt®

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *