Kok Gitu Sih?
Aku pernah marah ketika ada kejadian yang bukan salahku, terus aku disalahkan.
Aku pernah lihat juga ada pertengkaran di jalan antara pengendara sepeda motor dengan pengendara mobil karena masalah di selak saja. Kesel, marah pasti kalian pernah alami dan lihat juga kan?
Marah
Sebetulnya marah ga pa pa. Marah diperlukan agar orang lain tidak melanggar batasan kita. Supaya mereka tahu bagaimana memperlakukan kita dengan baik.
Tapi yang jadi masalah adalah reaksi kita. Ketika orang lain melakukan hal yang kita ga suka, apakah kita langsung reaktif?
Apakah reaksi kita jadi kasar? Memukul atau membalas orang itu dengan kata-kata pedas?
Reaktif
Apa aja sih tanda-tanda orang yang reaktif?
Pertama, mudah banget merasa terhina akan hal kecil.
Kedua, dinilai orang sebagai duri dalam daging. Orang menjadi malas berdekatan karena mencegah keributan atau konflik
Ketiga, kesal ketika hal yang terjadi tidak berjalan sesuai rencana.
Keempat, defensif dan marah ketika ada yang mengkritik.
Kelima, sering merasa tidak berdaya
Kita juga mesti aware akan faktor yang meningkatkan tingkat reaktif emosional:
- Depresi. Orang yang depresi lebih reaktif.
- Trauma. Ketika berhadapan dengan trauma di masa lalu di masa sekarang, orang lebih cenderung reaktif
- Gangguan Kepribadian
Gimana ya caranya supaya ga reaktif?
- Sering berlatih meditasi. Meditasi bikin tenang pikiran dan jiwa.
- Bergaul dengan orang yang positif dan jarang mengeluh.
- Jangan cepat bikin asumsi sendiri ketika ada kejadian yang ngeselin.
- Tidur yang cukup.
- Jangan biarkan trauma masa lalu membuat jadi tambah reaktif.
Merespond
Memberikan respond lebih baik daripada langsung reaktif. Contoh: ada teman yang berbicara dengan nada tinggi, maka merespond berarti lawan bicara sadar, memikirkan, mempertimbangkan dahulu baru memberikan tanggapan. Reaktif berarti lawan bicara langsung memberikan tanggapan berdasarkan insting tanpa memikirkan dampak positif atau negatif dari tanggapan yang diberikan.
Merespond berarti berusaha untuk lebih aware akan apa yang akan diucapkan atau dilakukan demi kedamaian hati.
Inner peace begins the moment you choose not to allow another person or event to control your emotions.
Pema Chodron
Susiana Samsoedin
Referensi
Bastos, Felipe. Respond, don’t React: Taming Stress through Mindful Presence. 2021. https://mindowl.org/respond-dont-react/
Betterhelp Editorial Team. Tips For Reducing Emotional Reactivity And Building Emotional Stability. 2024. https://www.betterhelp.com/advice/temperament/how-to-overcome-emotional-reactivity-and-build-emotional-stability/
Murphy, Amber. How To Stop Being Emotionally Reactive: 13 Techniques That Work. 2022. https://declutterthemind.com/blog/stop-being-emotionally-reactive/
theawarenesscentre. How To Stop Being So Emotionally Reactive. https://theawarenesscentre.com/how-to-stop-being-so-emotionally-reactive/