Madu Terus Pantang Mundur
Aku sering banget dapat hadiah dari kenalan, keluarga atau teman baik. Krim pagi, krim malam, serum, vitamin, bedak, shampo, pasta gigi, mouthwash, permen dan sabun. Semuanya berbahan dasar bee pollen dan madu yang merupakan hasil dari kebaikan Sang Lebah.
Dari hasil penelusuranku, ternyata madu dipandang berharga sejak zaman Yunani Kuno. Bahkan, agama memandang madu sebagai sesuatu yang suci.
Madu Pada Zaman Yunani Kuno
Di zaman Yunani Kuno, manusia menghubungkan madu dengan pengetahuan, kesehatan dan kekuasaan. Manusia mengagungkan madu sebagai sumber kekuatan dan kesembuhan. Madu merupakan nectar of Gods, makanan dewa.
Lebih jauh lagi, madu dijadikan sumber makanan untuk perayaan, persembahan, hadiah kepada dewa atau sesajian untuk kerabat yang telah meninggal. Selanjutnya, madu digunakan untuk menyembuhkan luka serta pengawetan mayat sebagai balsam.
Madu Pada zaman Mesir Kuno
Pada zaman Mesir Kuno, manusia menggunakan madu untuk:
- membayar pajak
- membuat salep antibakteri
- menyembuhkan luka infeksi
Sedangkan menurut pandangan agama, madu dipandang sebagai sesuatu yang baik, suci dan berguna.
Madu Dalam Buddhisme
Ketika Sang Buddha sedang menyendiri di hutan Perileyya, seekor monyet memberi sarang madu kepada Sang Buddha sebagai makanan. Sujata memberikan nasi susu dan madu kepada Sang Buddha setelah mencapai pencerahan sempurna.
Selain itu, buddhisme memandang madu sebagai salah satu dari lima obat penting karena kemampuannya menyerap air.
Madu Dalam Islam dan Kristen
Dalam pandangan kristiani, madu melambangkan cinta Tuhan yang manis, kekuatan dan kebijaksanaan. Sedangkan, dalam pandangan Islam, madu merupakan sumber pertumbuhan tubuh dan jiwa secara spiritual.
Ramuan Madu untuk Menyembuhkan Penyakit
Lebih jauh lagi, kita bisa menggunakan madu untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Antara lain:
Pertama, ketika kita sakit sariawan, kita bisa mencampur madu dan pisang. Kedua, ketika sakit tenggorokan melanda, kita bisa minum campuran madu dan jeruk nipis. Ketiga, kita dapat mengatasi bisul dengan mencampur madu, daun bayam duri, putih telur dan bawang putih. Keempat, ketika demam, kita bisa minum campuran madu dan air kelapa muda. Kelima, madu dan kencur dapat mengatasi batuk.
Madu banyak ya kegunaannya?
Referensi
Hopkinson, Isabelle. The Representation and Symbolic Meaning of the Honey Bee through Time. 2020. https://www.beeculture.com/out-of-the-past/
Planet Bee Foundation. The Sacred Bee: Ancient Greece and Rome. 2018. https://www.planetbee.org/planet-bee-blog//the-sacred-bee-ancient-greece-and-rome
Bees For Peace. Buddhism and Bees. https://www.beesforpeace.org/buddhism-and-bees.html
Guide to Buddhism A to Z. Honey. https://www.buddhisma2z.com/content.php?id=177#:~:text=The%20Buddha%20considered%20honey%20to,were%20recognized%20in%20ancient%20India
Grove City College. Bees in Christendom: The spiritual health of honey bees. 2022. https://www.gcc.edu/Home/News-Archive/News-Article/bees-in-christendom-the-spiritual-health-of-honey-bees
Riwaya. 5 Islamic Benefits of Using Honey. https://riwaya.co.uk/riwaya-blog/benefits-of-using-honey/#section-3
Alkidostore. https://www.instagram.com/reel/CweAN–hbQE/?igshid=ZjI0YTZmZTMwMg%3D%3D