REZEKI - Susiana Samsoedin

“Selamat ulang tahun ya, banyak rezeki berlimpah.” Sering kalimat ini aku dengar diucapkan oleh temanku ketika aku ulang tahun. Aku juga sering dengar orang mengucapkan kalimat ini ke orang lain ketika mereka mendapatkan doa, bantuan, barang, uang oleh orang lain: “Thanks ya bantuannya, banyak rezeki ya!”

Rezeki berasal dari bahasa Arab: razaqa, yarzuqu, rizqan. Artinya kekayaan, nasib, harta, warisan, upah, anugerah, pemberian, makanan, keuntungan, atau kesempatan.

Menurut Al Qur’an ada 8 jalan rezeki yang didapatkan yaitu:

Rezeki yang telah dijamin Allah: Allah menjamin rezeki semua makhluk bernyawa.
Rezeki karena usaha.
Rezeki karena bersyukur.
Rezeki karena bertaqwa.
Rezeki karena istighfar (mohon ampun, minta maaf).
Rezeki karena menikah.
Rezeki karena anak.
Rezeki karena sedekah.

Kemudian, ada doa di agana Katoilk untuk meminta rezeki dalam kalimat: Give us this day our daily bread. Diterjemahkan:

Berilah kami rezeki pada hari ini. Bread –> Rezeki

Artinya menurut Santo Agustinus: bukan hanya jasmani tetapi juga rohani yaitu: segala sesuatu yang dibutuhkan, sakramen tubuh Kristus, makanan rohani.

Lebih lanjut, agama Buddha memandang rezeki sebagai hal yang akan dimiliki jika memang waktunya telah tiba:

Seperti benih padi yang ditabur di ladang yang subur. Padi akan panen sesuai waktu dan iklimnya. Rezeki akan dimiliki sesuai dengan waktunya: menabur kebaikan yang akan panen pada waktunya.

Sedangkan, menurut emak-emak, rejeki berarti memiliki: