Setia
Bagi generasi 90 an, pasti punya teman-teman SMP, SMA yang dulunya menjadi kekasih kemudian menikah dan pernikahannya awet sampai sekarang. Aku juga punya teman-teman SMP, SMA yang seperti itu. Kami menganggap mereka sebagai “pasangan abadi”.
Aku yakin yang membuat pernikahan awet sampai kakek nenek adalah komitmen yang dipegang oleh pasangan tersebut. Karena komitmen bersama itulah yang membuat mereka setia satu sama lain. Kalau kata guruku Pak Adi, bukan setia pada pasangan, tapi setia pada value yang dijunjung dalam pernikahan.
Bicara soal setia, kata setia sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Pistos dan dari bahasa Ibrani yaitu Emunas.
Menurut pandangan Kristen, orang yang setia berarti memiliki iman yang teguh, layak dipercaya dan bisa diandalkan. Sedangkan di agama Hindu, setia dilihat dari ucapan yang jujur dan benar (Satya Wancana), jujur dan bertanggung jawab dalam perbuatan (Satya Laksana), jujur pada kebenaran dan kata hati (Satya Hredaya), jujur kepada teman dalam suka dan duka (Satya Mitra), setia dan jujur pada janji (Satya Samaya). Selanjutnya, menurut Tere Liye, hanya kesetiaan pada prinsiplah yang akan memanggil kesetiaan-kesetiaan terbaik lainnya.
Dengan bersikap setia, maka kehidupan menjadi harmonis sehingga hidup serta kualitas diri akan menjadi lebih baik.
Kesetiaan diuji ketika godaan datang. Tetaplah setia. Karena, pada akhirnya yang mendapat berkat adalah orang yang setia.
Gimana menurut teman-teman?
15 April 2022
Susiana Samsoedin