Hutang
Kalau mendengar kata hutang, kebanyakan orang mengasosiasikannya dengan hutang uang. Lebih lanjut, orang suka mengeluh ketika uang yang dipinjamkan ke seseorang belum dikembalikan. Alias tidak mengembalikan hutang tepat waktu.
Padahal, hutang tidak selalu berhubungan dengan uang apalagi ketika berbicara mengenai hutang karma, atau perbuatan buruk di masa lampau yang berbuah pada saat ini.
Menurut pandangan Buddhisme, manusia terlahir dengan hutang-hutang karma.
Pada saat karma buruk muncul karena hutang perbuatan buruk di masa lalu, hendaknya jangan melawan dan menentang. Jika reaktif dengan marah dan benci, maka pikiran akan terambil alih sehingga karma buruk bertambah. Seperti yang Guruji Gede Prama pernah katakan: Banyak orang yang setelah lahir bukan bayar hutang karma tapi menciptakan hutang berupa karma baru. Bahkan, Bikkhu Revatta mengatakan ketika disakiti dan diejek tanggapilah dengan senyum.
Ketika buah karma buruk di masa lalu muncul, terimalah dengan ikhlas. Anggap saja membayar hutang karma.
Menurutku, kesalahan-kesalahan yang telah dibuat pada masa lalu, merupakan bagian dari proses pertumbuhan jiwa.
Kesalahan-kesalahan di masa lalu tidak membuat jiwa celaka tapi membawa jiwa menjadi terang. Terang membawa jiwa bahagia -Gede Prama-
Love,
8 April 2022