Teman Curahan Hati
Profesi tambahanku sebagai hipnoterapis membuat hidupku lebih berwarna. Ya… kalian pasti tahu, aku jadi lebih sering mendengar curhatan orang, yang pasti rahasia aman kalau klien cerita apapun sebagai bagian dari komitment dan kode etik terapis.
Ada yang curhat tentang rekan kerja di kantornya:
Teman klien bilang A, kemudian belakangan berubah bilang B. Terus klien bilang, kok bisa gitu ya Bu Susi, dia berubah-rubah?
Ada lagi yang cerita tentang mantan suami. Suami klien selingkuh, terus klien jadi Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Klien tanya, kenapa kena nya ke saya Bu Susi?
Ada klien bertanya: Bu Susi, berdasarkan kejadian yang saya ceritakan, gimana ya supaya saya bisa mengembangkan diri?
Ada yang cerita tentang rasa bersalah kepada ibu yang sudah meninggal. Bu Susi, saya belum buat ibu saya bahagia waktu beliau masih hidup, saya belum bekerja waktu beliau meninggal. Begitu curhatannya.
Aku sebagai terapis, mendengarkan mereka dengan sepenuh hati. Selain itu, aku juga ga boleh menghakimi mereka sembarangan dengan kata-kataku, yang bisa masuk ke pikiran bawah sadar mereka. Artinya, aku harus hati-hati dengan kata-kata yang aku ucapkan.
Sebetulnya siapa sih yang bisa menghubungi aku, terapis, untuk konsultasi secara online atau janjian sesi hipnoterapi?
Yang bisa konsultasi dengan aku baik online maupun offline, ya bukan berarti harus ada masalah.
Berikut link dimana Rumah Insan Mulia memberikan informasi yang menurutku bagus banget tentang apa yang kamu sedang lakukan ketika kamu menemui terapis:
https://www.instagram.com/p/DBgVlBKP2MF/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==
Jelas kan?
Ayo beranikan diri untuk menceritakan isi hatimu di ruang terapi.
Love,
Susiana Samsoedin, M.Pd. CHt®