Inner Child yang Tidak Diinginkan

Aku ada di rahim mama.
Bisa dengar papa dan mama bicara.
Aku bisa tahu apa yang papa dan mama pikirkan karena di dalam diriku ada benih papa dan mama.
Awalnya aku merasa nyaman karena aku terlindung rumah rahim mama yang hangat.
Tapi suatu hari aku mendengar perkataan mama kalau mama capek. Mama capek, karena sudah ada kakak-kakak sebelum aku. Dia capek waktu mengandung aku. Mama dan papa kepikiran untuk menggugurkan aku.
Aku merasa tidak diinginkan. Aku merasa tidak berharga.
Mama akhirnya minum sesuatu untuk gugurin aku.
Tapi, aku kuat dan lahir walaupun aku tidak diinginkan.
Mama… Papa… aku ga bisa milih siapa orang tuaku.
Aku ga bisa pilih dari keluarga mana aku dilahirkan.
Masa Kecil
Di masa kecilku, aku selalu berusaha untuk memenuhi ekspektasi papa dan mama. Menjadi anak patuh. supaya disayang sama papa dan mama. Supaya aku diinginkan.
Aku tahu papa dan mama sayang sama aku akhirnya dengan berjalannya waktu.
Ketika aku dewasa, aku menjadi people pleaser, aku mau supaya disayang, diterima oleh lingkungan di sekitar aku. Sampai aku ga punya self boundary. Aku ga punya self-love.
Akhirnya, semesta mempertemukan aku dengan orang-orang baik yang menunjukkan betapa berharganya diriku. Aku jadi bisa kembali ke masa lalu aku ketika aku berupa janin dan mengetahui penyebab aku menjadi people pleaser dan tidak percaya diri.
Sekarang
Sekarang aku tahu, bukan salahku menjadi people pleaser dan tidak percaya diri. Semua ada alasannya. Dan aku tahu kalau aku berharga dan aku spesial. Sekarang aku bisa set boundary untuk diriku sendiri.
Aku sudah bebas, lepas, dan berproses menjadi diriku seutuhnya. Dengan segala kelebihan dan kekuranganku.
Papa dan mama bukan orang tua yang sempurna. Aku mencintai mereka lebih lagi dari sebelumnya dengan segala kekurangan mereka.
Terima kasih inner childku. Aku mencintaimu selalu.
Tulisan ini merupakan refleksi aku atas inner child klienku di ruang terapi.
Dear parents, love your child unconditionally. Apa yang orang tua pikirkan ketika janin dalam kandungan, pasti akan sampai ke anak dengan halus banget sampai ke bawah sadar anak.
Love,
Susiana Samsoedin, M.Pd. CHt®