Dear My Inner Child: Thank You for Being Able to Bear All the Load
Aku sering ketemu orang yang suka komplain makanan di restoran. Dia juga suka komplain macet, komplain ga didengerin dan ga dihargain. Pokoknya setiap hal yang ga sesuai dengan ekspektasi, pasti dia komplain.
Ada juga teman yang posesif. Kalau main mesti sama dia terus. Kalau main sama yang lain, dia marah.
Ternyata, orang yang suka komplain, posesif, takut ditinggal dan cemas berlebihan memiliki luka pada inner child mereka.
Inner Child
Inner Child merupakan bagian alam bawah sadar yang terlalu cepat menyimpulkan sesuatu sebelum diproses matang secara emosi maupun mental. Inner child menyimpan emosi, ingatan dan kepercayaan masa kecil yang berdampak pada masa depan serta impian.
Lebih lanjut, inner child menggambarkan pengalaman di masa kecil yang membentuk aspek positif (kebahagiaan, kagum, kreatifitas) sekaligus luka masa lalu yang belum sembuh dalam alam bawah sadar sehingga menyebabkan frustasi, kemarahan, sakit hati dan trauma. Terus, apa akibat trauma pada inner child?
Inner Child Wound
Trauma pada inner child berdampak pada cara berpikir dan cara hidup sehingga membuat karakter asli dalam diri disembunyikan untuk melindungi diri. Misalnya waktu kecil, keluarga sering mengabaikan dia, maka waktu dewasa muncul karakter tukang komplain atau narsisme yang berlebihan untuk mendapat pengakuan dari orang lain.
Selanjutnya, inner child wound (luka batin anak) terdiri dari empat jenis, yaitu:
- Abandon wound: di telantarkan pada masa kecil. Efek: takut kesepian atau disisihkan waktu dewasa.
- Trust wound: kehilangan kepercayaan pada masa kecil. Efek: rasa insecure, takut tersakiti waktu dewasa.
- Guilt wound: rasa bersalah pada masa kecil. Efek : menjadi people pleaser ketika dewasa.
- Neglect wound: diabaikan, tidak diperhatikan pada masa kecil. Efek: tidak percaya diri, takut untuk bilang tidak ketika dewasa (difficult of saying no).
Adult Mental Health Problem
Bagaimana dengan orang dewasa? Apakah trauma, cemas, depresi pada saat dewasa bisa disembuhkan?
Menurut, Dr. Gabor Mate, inner child wound harus disembuhkan terlebih dahulu untuk menyembuhkan gangguan mental pada saat dewasa.
Melihat ke dalam, observasi, menemukan luka batin pada masa kecil dan merefleksikan luka itu dan menerimanya supaya bisa sembuh perlu dilakukan untuk menyembuhkan gangguan mental pada masa dewasa. Accept the wound and make peace with it. Love you all!
Peluklah gambaran diri masa kecil serta luka batinnya. Berdamailah dengan dia dan lukanya.
– Susiana Samsoedin –
Referensi:
Integrative Psychotherapy. What Is An Inner Child & What Does It Know? https://integrativepsych.co/new-blog/what-is-an-inner-child#:~:text=Your%20%E2%80%9Cinner%20child%E2%80%9D%20is%20a,and%20dreams%20for%20the%20future.
What is your inner child (and why it’s important you get to know them). https://myonlinetherapy.com/what-is-your-inner-child-and-why-its-important-you-get-to-know-them/
Tikvah Lake. What is the inner child? https://www.tikvahlake.com/blog/what-is-the-inner-child/
Heal Inner Child Wounds to Help Strengthen Your Mental Health. Awakenings Treatment Center. https://www.awakeningstreatment.com/blog/signs-inner-child-wounds-how-help-heal/