March 2025

Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Sumber gambar: cottonbo studio_pexels

Ramadhan kali ini, spesial bagiku karena kebanyakan klien datang ke ruang praktik merupakan klien yang mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Bukan hanya wanita yang jadi korban tetapi ada juga pria yang menjadi korban KDRT.

Apa saja contoh perlakuan KDRT?

Apa penyebab KDRT?

Bagaimana tanda-tanda orang yang kita jumpai, mengalami KDRT?

KDRT Maksudnya

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan perilaku kekerasan terhadap anggota keluarga secara fisik, seksual, emosional-psikologis maupun finansial termasuk pengabaian, controlling berlebihan, ancaman, manipulasi dan pengisolasian.

Berikut contohnya:

  • Memaksa tidak boleh bekerja, berhutang.
  • Mengontrol siapa saja yang bisa berteman atau bertemu dengan kita.
  • Mengancam secara verbal.
  • Memukul, menendang, menampar, dll.
  • Mengurung
  • Menganiaya secara seksual
  • Mengontrol paksa media sosial dan e-mail

Penyebab KDRT

KDRT disebabkan oleh banyak faktor. Berdasarkan kasus klienku, KDRT terjadi karena:

  • Tekanan ekonomi
  • Merasa rendah diri
  • Budaya kalau seseorang berhak untuk mengontrol pasangannya
  • Kecemburuan
  • Alkohol dan obat-obatan

Dampak KDRT

Menurutku masalah KDRT ini perlu mendapat perhatian, karena sangat mempengaruhi kesehatan mental. Apalagi kalau anak menyaksikan orang tuanya melakukan KDRT. Dampaknya sangat negatif bagi anak.

Setelah aku telusuri, klien yang orangtuanya mengalami KDRT, mengalami masalah pengelolaan emosi ketika dewasa dan tak jarang juga, mereka malakukan hal yang sama kepada pasangannya dan anaknya. Tanpa disadari, mereka meniru perilaku KDRT, bahkan menarik pelaku KDRT dalam hidup mereka. Contoh: Ayah melakukan KDRT terhadap ibu. Alhasil, anak mendapatkan pasangan yang melakukan KDRT terhadapnya.

Kita juga harus peka kepada para korban KDRT.

Ciri-Ciri Korban KDRT

Berikut ciri-ciri korban KDRT:

  • sering gugup ketika disekitar orang tertentu
  • menggunakan baju tangan panjang atau kacamata hitam untuk menutupi lukanya
  • lembek dan sering minta maaf
  • terisolasi dari keluarga dan teman

Yuk peka sama lingkungan sekitar. Kalau kamu lihat teman kamu seperti ini, coba ajak dia ngobrol.
Dia butuh dukungan kamu. Dia butuh didengarkan dan ajak dia cari bantuan.

Love,
Susiana Samsoedin, M.Pd. CHt®

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *