• May 2022,  My Learning Journey

    Hidup Tanpa Menghakimi

    Kenapa orang mudah sekali menghakimi orang lain? Karena kemelekatan pada konsep “baik” yang dimiliki. Kita menghakimi orang lain karena yang dilakukan orang lain tidak masuk ke dalam konsep “baik” yang kita punya. Jadi kita menganggap orang lain salah. Anggapan kalau orang lain “salah” atau “benar” ada karena konsep “benar” atau “salah” yang kita miliki. Sedangkan “benar” atau “salah” menurut kita, belum tentu “benar” atau “salah” menurut orang lain. “Benar” atau “Salah menurut orang lain, belum tentu sama menurut kita. Ada kutipan dari Mas Gobind Vashdev yang aku suka: Tugas manusia bukan pemberi label atau hakim pada diri sendiri maupun orang lain. -Gobind Vashdev- Menurutku, tugas manusia adalah bertumbuh dan berkembang…

  • June 2024,  My Learning Journey

    Mind: It’s You Always

    Pikiran… Kenapa banyak orang yang terjebak dengan dirimu? Belum selesai dengan pikiran pertama sudah muncul lagi pikiran berikutnya. Apa kamu ga pernah lelah muncul terus di pikiran manusia? Kamu tahu? Banyak orang yang jadi overthinking, stress, panik, phobia gara-gara trauma bawah sadar. Di lain sisi, kamu juga memancarkan vibrasi ke sekitar diri manusia. Sampai aku merasa bahagia banget ketika dirimu menuntunku bertemu dengan guru hebat dan teman-teman yang sangat baik untuk belajar bersama membantu orang lain. Guruku mengajarkan ku gimana pikiran bekerja membentuk realita kehidupan. Kisah hidup yang terjadi adalah manifestasi dari pikiran. Semua yang aku butuhkan dalam hidupku disediakan karena vibrasi dari dirimu. Ya… dirimu! Pikiranku yang dipancarkan ke…

  • Mei 2024,  My Learning Journey

    MIRACLE IS EVERYWHERE

    Buatku keajaiban ada di mana-mana. Minggu lalu aku diberi kesempatan oleh Tuhan, Alam Semesta, Sang Ilahi untuk temenin nyokap ke Kuching Malaysia. Jadi ceritanya nyokap harus kontrol pasca operasi lutut 3 bulan yang lalu. Waktunya pas bener dengan jadwalku yang lagi libur Waisak kemarin. Mamaku itu super gaul. Hahahaa. Dia suka banget ngobrol dengan sesama pasien. Pasien dokter A, dokter B, dokter C. Dia demen cerita. Sama kaya aku. Kenalan baru banyak dia dapatkan. Di pesawatpun dia ngobrol. Satu hal yang ga akan aku lupain di rumah sakit tempat mamaku kontrol adalah kebaikan Dokter yang operasiin dan mengontrol kesehatan mamaku. Dia sangat baik dan ramah. Mamaku cerita, dia dengerin. Mamaku…

  • June 2022,  My Learning Journey,  Tak Berkategori

    Lidah Tak Bertulang

    Mengapa banyak orang sering mengatakan kalau lidah tak bertulang? Lidah memang lentur, tidak bertulang dan terdiri dari otot untuk berbicara, membolak balik, dan merasakan makanan. Tapi, kenapa orang sering menggunakan kalimat ini dalam konteks omongan yang sembarangan? Atau mengungkapkan rahasia yang seharusnya di simpan dalam hati? Padahal, buku suci sering menulis tentang fungsi dan pandangannya tentang lidah. Pandangan Kristen Katolik Menurut pandangan Kristen Katolik, fungsi lidah antara lain; Pandangan Islam Selanjutnya, menurut pandangan agama Islam, ketika lidah tidak dijaga dalam perkataan, maka; Pandangan Buddha Lebih jauh dan universal lagi, pandangan agama Buddha mengajarkan kesadaran lidah (Jivha Vinnana): yaitu sadar akan rasa yang dikecap. Sadar akan apa yang diucapkan. Intinya, lebih…

  • Mei 2024,  My Learning Journey

    Kok Gitu Sih?

    Aku pernah marah ketika ada kejadian yang bukan salahku, terus aku disalahkan. Aku pernah lihat juga ada pertengkaran di jalan antara pengendara sepeda motor dengan pengendara mobil karena masalah di selak saja. Kesel, marah pasti kalian pernah alami dan lihat juga kan? Marah Sebetulnya marah ga pa pa. Marah diperlukan agar orang lain tidak melanggar batasan kita. Supaya mereka tahu bagaimana memperlakukan kita dengan baik. Tapi yang jadi masalah adalah reaksi kita. Ketika orang lain melakukan hal yang kita ga suka, apakah kita langsung reaktif? Apakah reaksi kita jadi kasar? Memukul atau membalas orang itu dengan kata-kata pedas? Reaktif Apa aja sih tanda-tanda orang yang reaktif? Pertama, mudah banget merasa…

  • June 2022,  My Learning Journey

    Light

    Light atau cahaya ada pada setiap orang. Setiap orang memiliki percikan cahaya Sang Ilahi. Live Science melaporkan penelitian dengan menggunakan kamera yang super sensitif. Hasilnya, tubuh manusia memancarkan cahaya. Cahaya tersebut 1000 kali lebih lemah dari cahaya yang bisa ditangkap oleh mata. Karena itu, kembangkanlah cahaya yang ada dalam diri, teliti dan lihat ke dalam. Tanyakan diri, apa yang membuat diri bahagia? Apakah memasak, travelling, menulis, atau menolong orang lain? Lihat ke Dalam Bagaimana caranya melihat ke dalam diri? Ketika sudah menyadari apa yang membuat diri bahagia, kembangkanlah maka senantiasa menjadi bersinar bagi orang sekeliling serta menginspirasi orang banyak. Itulah cahaya ilahi yang terpancar dari dalam diri. Your work is…

  • Mei 2024,  My Learning Journey

    Lihat HP Aku Ga?

    Aku paling kesal ketika aku mesti cari handpone ku ke mana-mana. Ke kamar mandi, ke meja kerja, ke dalam tas, ke kamar tidur. Aku kesal karena aku lupa letakinnya di mana. Orang rumah sering bilang: coba telpon, kan handphonenya pasti bunyi. Hahaha… perlu kalian tahu kalau aku selalu setting handphone aku in silent mode. Getar saja mode nya alias getar aja kalau ada telpon masuk. Aku ga suka kalau handphoneku di setting bunyi kalau ada telepon atau pesan masuk. Berisik! Kebetulan, beberapa hari yang lalu ada artikel pop up di handphone ku. Temanya tentang kepribadian orang yang suka matiin nada dering di ponselnya. Kepribadan Si Pemati Nada Dering Selanjutnya, pas…

  • June 2022,  My Learning Journey

    Religion VS Spirituality

    Ada pendapat yang mengatakan kalau religion (agama) sama dengan spirituality (spiritualitas/kerohanian/batin). Ada juga yang mengatakan keduanya berbeda. Bagiku agama dan spiritualitas merupakan kedua hal yang berbeda. Berikut perbedaannya dari sumber-sumber bacaan yang aku kulik. Perbedaan antara Agama dan Spiritualitas Perbedaan antara agama dengan spiritualitas dapat dilihat dari sisi: Pelaksanaan Agama dan Spiritualitas Terus apakah kita harus memilih salah satu atau keduanya? Menurutku, setiap orang berhak dan boleh menjalani agama dan spiritualitas secara bersamaan. Keduanya dilaksanakan untuk pengembangan diri untuk lebih mengenal diri sendiri dan mengenal Tuhan secara pribadi. Kalau ga beragama boleh ga? Bagiku terserah. Agama dan spiritualitas merupakan hak individu. Ga perlu menghakimi atau mendokrin orang lain mengenai agama…

  • Mei 2024,  Travel

    Beresin Sendiri

    Transit sebentar di Taipei dan travelling ke Korea membuat aku kagum akan budaya mereka. Salah satunya adalah budaya makan yang merupakan kebiasaan warga sana. Mereka punya kesadaran kalau setelah makan di restoran, kedai atau kantin, mereka beresin sendiri piring, sendok, sumpit, garpu setelah mereka gunakan. Selain itu, budaya ini didukung dengan tempat meletakkan nampan berisi perlengkapan makan yang telah digunakan sehabis makan. Namanya “Tray Return Area”. Mereka punya sudut atau tempat tertentu bagi penikmat makanan untuk meletakkan nampan berisi piring, gelas, garpu, yang telah terpakai. Kebiasaan berberes ini dilakukan sebelum mereka meninggalkan restoran. Menurutku, kebiasaan berberes ini berperan terhadap: Pertama, kebersihan lingkungan. Makanya jalanan di Korea bersih banget. Tong sampah…

  • April 2024,  Travel

    Teman Baru di Korea

    Aku ga tau kalau Gyeongbokgung Palace Korea tutup tiap hari Selasa. Jadi, pas aku sampai disana, aku foto-foto aja. Biasa lah minta tolong turis untuk fotoin aku. Kebetulan radarku mengarahkan aku ke turis wanita yang travelling sendirian juga. Dia lagi foto-foto pakai tripod. Hahaha dia lebih prepare dari aku lho sampai bawa tripod sendiri. Terus, aku tanya ke dia sesuai SOP yang biasanya aku lakukan: Do you want me to take your picture? Dia bilang ok. Lalu kami saling foto-fotan lah. Abis itu aku tanya, kerajaannya tutup ya? Aku tanya pakai bahasa Inggris. Eh dia bilang I cannot. Dia mulai ketik di HP pakai Google Translate. Kebeneran, aku juga udah…