August 2023,  My Learning Journey

Learn from Mistake

Pernah kan buat kesalahan dan berusaha sekuat tenaga untuk memperbaikinya? Pasti pernah! Ingat bahasanku minggu lalu tentang adversity quotient? Selalu berusaha memperbaiki masalah berarti tingkat adversity quotient nya bagus.

Gimana ya, cara mengukur adversity quotient? Terus, gimana cara meningkatkannya?

Sumber Gambar: Andrea Piacquadio_pexel

CORE

Paul Stoltz (1997) menjelaskan cara mengukur adversity quotient yaitu dilihat dari dimensi CORE:

  • C: Control berarti mampu memengaruhi situasi, mengubahnya dari situasi yang sulit menjadi lebih mudah dan tidak mudah menyerah. Indikatornya: mampu menghadapi situasi sulit dan antusias dalam menghadapi serta mengatasi masalah.
  • O: Ownership. Orang yang memiliki karakter ini mampu bertanggung jawab dan melakukan apapun untuk memperbaiki situasi. Indikatornya: mampu menemukan penyebab masalah atau kesulitan. Selain itu, selalu mengakui kesalahan yang dibuat serta bertanggung jawab atasnya.
  • R: Reach berarti mampu menggapai kesulitan sehingga tidak memengaruhi aspek lain. Indikatornya: mampu membatasi kesulitan maupun masalah dalam hidup. Selanjutnya, sikap terus maju dan tidak merasa lelah dalam menghadapi masalah.
  • E: Endurance yaitu berapa lama daya tahan ketika menghadapi masalah. Kemudian, indikatornya: mampu menanggung kesulitan dan mencari solusi. Selain itu, endurance juga mencerminkan rasa optimis dan percaya diri dalam menghadapi masalah.

Kesimpulannya, CORE merupakan acuan dalam mengukur adveristy quotient. Setelah mengetahui cara mengukurnya, perlu juga mengetahui cara meningkatkan kualitas diri sehingga adversity quotient meningkat.

LEAD

Lebih lanjut, Paul juga memaparkan cara memperkuat adversity quotient. Caranya melalui LEAD:

  • L: Listen. Ketika kesulitan datang, kita mendengarkan respons dari dalam diri. Peka ketika masalah mengampiri.
  • E: Explore. Menggali penyebab ketika masalah datang. Selain itu, selidiki, mencari tahu solusi yang tepat.
  • A: Analyze. Melakukan analisis penyebab berikut analisis bukti dan solusi masalah yang ditemukan.
  • D: Do. Lakukan. Batasi cakupan masalah yang terjadi dan lakukan solusi yang sudah di analisis.

Terakhir, semoga apa yang ku tulis kali ini berguna bagi semua. Selamat berjuang ya! Love you all!

Referensi

BabHui Lee. Adversity Quotient. 2011. https://www.slideshare.net/BH/adversity-quotient-14017431

Kartikasari, Ni Puti Deni, I Wayan Wiarta. The Contribution of Adversity Quotient dan Working Motivation to Teachers’ Performance. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, Vol. 540. 2nd International Conference on Technology and Educational Science (ICTES 2020). 2021. https://www.researchgate.net/publication/350969405_The_Contribution_of_Adversity_Quotient_dan_Working_Motivation_to_Teachers’_Performance

Resmadewi, Rinanti. Memperkuat Adversity Quotient (AQ) Dosen. 2020. https://www.um-surabaya.ac.id/homepage/news_article?slug=memperkuat-adversity-quotient-aq-dosen

Suheri, Abdulloh Hamid, Mundir, Yeni Tri Nurrahmawati. Adversity Learning and Student’s Performance at Islamic Boarding School in Indonesia. Advances in Social Science, Education and Humanities Research. Vol. 492. 1st Raden Intan International Conference on Muslim Societies and Social Sciences (RIICMuSSS). 2019.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *